
Kita mungkin pernah bosan dan kewaca dengan hidup ini. Kita selalu menemui hal yang sama dalam hidup ini. Kita lelah dan jenuh menghadapinya. Mengapa semua itu terjadi? Pengkhotbah mengajak kita merenungkan kehidupan yang kita jalani sehari-hari. Pengkhotbah, sesudah mengadakan pencarian dan pengembaran dalam hidup ini, berkata: "Kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia"."Segala sesuatu' artinya 'harta benda/uang, kedudukan/pangkat atau jabatan & kehormatan duniawi' yang sering dicari oleh manusia. Manusia kerapkali membanting tulang untuk menggapai itu semua, namun tidak juga terpenuhi keinginannya. Akhirnya hanya kekecewaan & kebosanan yang dialami. Karena itu, pengkhotbah mengajak pendengarnya untuk melihat sisi lain yang lebih penting untuk dicari dalam hidup ini. Harta benda dan kehormatan adalah sia-sia, sifatnya hanya sementara. Kita perlu mencari harta dan kehormatan yang lebih mulia dan kekal, yakni Kebijaksanaan Hidup. Kebijaksanaan Hidup itu tidak lain adalah hidup dekat dengan Allah. Hanya ketika kita hidup dekat dengan Allah, kita akan mampu melihat dan memaknai hari-hari kita dengan penuh syukur. Kita akan mampu melihat rahmat demi rahmat dalam hidup kita. Kita tidak akan bosan menghadapi rutinitas keseharian kita.