18 August 2009

Hukum Timbal Balik - (Law of Reciprocity)

Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati. Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi ; dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum ; ampunilah maka kamu akan diampuni. Berilah dan kamu akan diberi ; suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang diguncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan diukurkan kepadamu. (Lukas 6:36-38).

Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri (Matius 22:39b). Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka (Matius 5:12). Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu. Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. (Galatia 6:7-9).

Dunia menganggap prinsip ini sebagai kebodohan. Orang dunia cenderung berusaha mengambil apa yang bisa kudapatkan dari hubungan ini, apa keuntungan yang akan kuperoleh dari usaha ini, dan sebagainya. Namun, Tuhan mengatakan : Beri - bahkan pada saat kita kekurangan. Ingat Ishak yang terus menabur di tanah yang dilanda kelaparan, dan ia menuai seratus kali lipat pada tahun itu juga. Memberi adalah sesuatu yang sangat mendasar - dan berlaku baik secara jasmani maupun secara rohani. Kita harus memberikan diri kita, waktu kita, uang kita. Perpuluhan memperlihatkan bagaimana Allah memandang serius hal memberi ini (lihat Maleakhi 3:7-10).

Tuhan memiliki segala sesuatu, Ia sebenarnya sama sekali tidak memerlukan perpuluhan dan persembahan kita. Namun, kalau kita ingin mendapatkan kelimpahan yang terdapat dalam Kerajaan Surga, kita harus terlebih dahulu memberi. Dan kita akan menerima kembali: 3.000 persen, 6.000 persen, 10.000 persen. Tuhan menegaskan: "Ujilah Aku." Berilah, maka Anda akan diberi. Prinsip ini tidak akan gagal. Kita hanya perlu mulai menerapkannya secara pribadi, dalam keluarga, perusahaan, bangsa. Bayangkan bagaimana masa hidup kita bila kita memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin mereka memperlakukan kita.

Sumber: Pat Robertson, The Secret Kingdom, Nashville, Camden, New York: Thomas Nelson Publishers, 1982.

25 June 2009

Secercah Harapan Kebahagiaan

Secercah Harapan Kebahagiaan / A Wish of Happiness
Teks asli judul ini saya dapat dari Warta Jemaat GKI-Samanhudi 14 Juni 2009. Setelah membaca judul teks ini, saya berpendapat bahwa, "kalau orang jalanin hidup baik-baik, pasti dia akan bahagia, selesai! Ga usah mikir buat salah, ga usah berencana untuk berbuat melawan hukum, pasti bisa bahagia, atau kalimat mudahnya, jika anda mematuhi dan menghormati hukum, pasti hidupmu bahagia.

Sekilas saya baca, saya berpendapat bahwa, si penulis ga kreatif amat sih, koq tulisannya singkat banget? Karena kalau dihitung hanya 6 Point pesan yang disampaikan.
Tapi aneh, sekali baca memang ga bermakna, tapi sekali direnungkan maknanya mendalam yah.
Apa benar maknanya mendalam???
Pertanyaan inilah yang menantang saya untuk meng-neliti ke-6 point point tadi, yang saya coba dengan cara mengirimkan ke-6 point pesan tadi melalui media elektronik, dan menunggu respon balik dari si-pembaca.
Pertama :
Saya send via sms ke-6 point tadi sekaligus, ke salah satu sahabat, dan langsung di respon, "thanks ya Ga, tapi maaf ga gue ga ngerti beginian" => saya berkesimpulan, wah kalau dibaca sekaligus si-pembaca bisa langsung Error nih [bingung] atau juga bisa males baca, karena mungkin ga ada uraiannya. Okelah pakai cara berikut ; Kedua : Saya coba salin satu-persatu teks tadi pada status facebook saya, dengan jeda waktu berbeda, atau saya tuliskan pada wall seorang teman baik saya. Cara nulis-pun saya puter balik, jadi tidak sesuai hierarki teks yang saya kutip, dan saya tambahkan komentar santai dengan menggunakan bahasa Indonesia sehari-hari + sedikit bercanda => dan hasilnya? Mungkin kalau dikasih nilai bisa dapet ponten 75 keataslah, karena si-pembaca, langsung memahami maksud teks tersebut, dan langsung merespon dengan cara memberi komentar singkat bahkan ada pula yang memberikan respon dengan cara mengirimkan massage ke inbox-fb saya :-) Walau ada yang merespon becanda tapi saya mengerti respon itu positif. Secara pribadi saya merasa berbahagia, karena bisa menyampaikan informasi ini sebagai suatu cara sederhana untuk meraih kebahagiaan :-)
Biar tidak kepanjangan..... saya menggabung semua teks ini pada gambar [dibawah] agar teman2 lain bisa membaca teks ini secara menyeluruh.
Ada 1 pesan yang saya ingat, dan selalu saya coba terapkan, agar kita menerapkan segala sesuatunya dengan cara yang sederhana namun bisa meraih yang istimewa.
Saya yakin, kutipan teks ini sederhana dan pasti bisa mengantar kita kedalam suatu kondisi yang istimewa..... gampang kah?
nah ini perlu pengalaman + observasi sendiri yah....


Thanks yah Bu Pendeta sudah berkenan menterjemahkan teks yang sangat bermanfaat ini.
Salam hormat.

RGS - 24 Juni 2009

13 June 2009

Kekuatan Pengampunan Dimuka Hukum

Seorang wanita berkulit hitam yang telah renta dengan pelahan bangkit berdiri di suatu ruang pengadilan di Afrika Selatan. Umurnya kira-kira 70, di wajahnya tergores penderitaan yang dialaminya bertahun-tahun. Di depan, di kursi terdakwa, duduk Mr. Van der Broek, ia telah dinyatakan bersalah telah membunuh anak laki-laki dan suami wanita itu.
Beberapa tahun yang lalu laki-laki itu datang ke rumah wanita itu. Ia mengambil anaknya, menembaknya dan membakar tubuhnya. Beberapa tahun kemudian, ia kembali lagi. Ia mengambil suaminya. Dua tahun wanita itu tidak tahu apa yang terjadi dengan suaminya. Kemudian, van der Broek kembali lagi dan mengajak wanita itu ke suatu tempat di tepi sungai. Ia melihat suaminya diikat dan disiksa. Mereka memaksa suaminya berdiri di tumpukan kayu kering dan menyiramnya dengan bensin. Kata-kata terakhir yang didengarnya ketika ia disiram bensin adalah, “Bapa, ampunilah mereka.”
Belum lama berselang, Mr. Van den Broek ditangkap dan diadili. Ia dinyatakan bersalah, dan sekarang adalah saatnya untuk menentukan hukumannya. Ketika wanita itu berdiri, hakim bertanya, “Jadi, apa yang Anda inginkan? Apa yang harus dilakukan pengadilan terhadap orang ini yang secara brutal telah menghabisi keluarga Anda?”
Wanita itu menjawab, “Saya menginginkan tiga hal. Pertama, saya ingin dibawa ke tempat suami saya dibunuh dan saya akan mengumpulkan debunya untuk menguburkannya secara terhormat.” Setelah berhenti sejenak, ia melanjutkan, “Suami dan anak saya adalah satu-satunya keluarga saya. Oleh karena itu permintaan saya kedua adalah, saya ingin Mr. Van den Broek menjadi anak saya. Saya ingin dia datang dua kali sebulan ke ghetto (perumahan orang kulit hitam) dan melewatkan waktu sehari bersama saya hingga saya dapat mencurahkan padanya kasih yang masih ada dalam diri saya.”
“Dan, akhirnya,” ia berkata, “permintaan saya yang ketiga. Saya ingin Mr. Van den Broek tahu bahwa saya memberikan maaf bagi dia karena Yesus Kristus mati untuk mengampuni. Begitu juga dengan permintaan terakhir suami saya. Oleh karena itu, bolehkah saya meminta seseorang membantu saya ke depan hingga saya dapat membawa Mr. Van den Broek ke dalam pelukan saya dan menunjukkan padanya bahwa dia benar-benar telah saya maafkan.”
Ketika petugas pengadilan membawa wanita tua itu ke depan, Mr. Van den Broek sangat terharu dengan apa yang didengarnya hingga pingsan. Kemudian, mereka yang berada di gedung pengadilan – teman, keluarga, dan tetangga – korban penindasan dan ketidakadilan serupa – berdiri dan bernyanyi "Amazing grace, how sweet the sound that saved a wretch like me. I once was lost, but now I'm found. 'Twas blind, but now I see. (Anugerah yang ajaib, sungguh merdu suara yang telah menyelamatkan orang yang malang seperti saya. Saya pernah hilang, tetapi sekarang saya ditemukan. Saya pernah buta, tetapi sekarang saya melihat).“

from: my love rss - Friday, June 12, 2009 6:26 PM

Source :
http://pentas-kesaksian.blogspot.com

RGS : akankah manusia dan hukum berkenan untuk menerapkan pembebasan sanksi terhadap seorang tersangka/terdakwa, karena ada pengampunan yang diberikan oleh keluarga korban? silahkan anda renungkan, arti pentingnya pengampunan, yang sesungguhnya bisa menciptakan damai sejahtera diseluruh muka bumi.

11 June 2009

If You

If you never felt pain, Then how would you know that I am a Healer?


















If you never had to pray, How would you know that I am a Deliverer?













If you never had a trial, How could you call yourself an overcomer?














If you never felt sadness, How would you know that I am a Comforter?















If you never made a mistake, How would you know that I am a forgiver?














If you knew all, How would you know that I will answer your questions?














If you never were in trouble, How would you know that I will come to your rescue


















If you never were broken, Then how would you know that I can make you whole?


















If you never had a problem,How would you know that I can solve them?












If your life was perfect, Then what would you need me for?


















If you never went through the fire, Then how would you become pure?


















If I gave you all things, How would you appreciate them?


















If I never corrected you, How would you know that I love you?














If you had all power, Then how would you learn to depend on me?













If your life was perfect, Then what would you need me for?















The massage from my "rss" @ Monday, April 13, 2009 2:37 PM

10 April 2009

Selamat-Paskah 2010





Tidak ada yang lebih membahagiakan selain kita memaafkan dan saling mengampuni, jika dalam hukum dikenal azas resiprositas [atau azas pembalasan] yang terkadang manusia bisa membalas lebih dari kesalahan karena kerugian yang telah dilakukan oleh orang lain, maka tidak demikian dengan DIA, yang bahkan terhadap orang2 yang bersalah kepadaNya sekali-pun ia berkenan untuk menebus dan mengampuni kesalahan manusia. Semata-mata demi mempertahankan eksistensi perdamaian & cinta-kasih yang tulus.
Selamat Merayakan Paskah - RGS & Mitra

22 March 2009

Meditasi Ala Kristiani - Tuhan Ingin Kita Tenang

Amsal 14:30 Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang.
Yesaya 38:16 Ya Tuhan, karena inilah hatiku mengharapkan Engkau; tenangkanlah rohku, buatlah aku sehat, buatlah aku sembuh!

Banyak sekali pro dan kontra seputar meditasi. Ada yang bilang sesat dan ada pula yang bilang baik sekali untuk kehidupan yang lebih baik. Manusia dikaruniai TUHAN pikiran, pikiran terkati dengan kerja otak. Otak adalah bagian paling penting dalam tubuh manusia, ia adalah kapten dari seluruh organ tubuh.
Seberapa mampu manusia menguasai pikirannya maka sejauh itu pula ia akan mengalami hidup yang lebih optimal. Ketenangan pikiran adalah sesuatu yang sangat krusial, ketenangan adalah kebutuhan pokok bagi pikiran dan perasaan anda. Banyak sekali Firman Tuhan yang mendukung tentang betapa pentingnya kita memiliki ketenangan dapat anda baca dibawah ini. Pikiran yang tidak tenang akan membuat segala sesuatunya kacau, tubuh menjadi lemah, berbagai penyakitpun muncul. Bahkan menurut fakta, 75 persen penyakit yang dialami manusia disebabkan oleh pikiran (dikenal sebagai penyakit HIPOKONDRIA). Pikiran memiliki beberapa fase gelombang.
  1. Beta. Pikiran sedang bekerja optimal, ketika anda sedang menghitung, berbicara, memperhatikan dengan seksama, menganalisa, mengingat, menghitung dan lain-lain.
  2. Alpha. Kondisi anda sedang melamun, termenung, pikiran sedikit tenang, menghayati lagu, beribadah dengan khusuk, menyendiri, dan kondisi lainnya yang mana otak anda dalam kondisi santai.
  3. Tetha. Kondisi yang lebih dalam lagi, persiapan menuju tidur.
  4. Delta. Pikiran istirahat, anda sudah tertidur.
TUHAN BENAR-BENAR INGIN KITA MENENANGKAN DIRI.
Makanya saat teduh dianjurkan untuk dilakukan dipagi hari. Namanya juga saat teduh, mesti teduh dan tenang . Mana ada saat teduh dilakukan siang hari, kalau adapun pada gereja tertentu sebelum ibadah dimulai WL meminta jemaat untuk 2 atau 3 menit saat teduh sebelum ibadah dimulai, merenungkan kebaikan Tuhan.
Meditasi sebenarnya sangat baik, apalagi meditasi yang dipimpin oleh hamba Tuhan. Meditasi rohani terbukti telah membantu banyak anak Tuhan sebagai berikut :
  • Anak Tuhan yang memiliki trauma masa lalu, yang sangat mempengaruhi hidup saat ini.
  • Anak Tuhan yang memiliki penyakit kronis seperti jantung, ginjal, migraine, tekanan darah tinggi, gatal-gatal dikulit, sakit kepala dan lain-lain.
  • Anak Tuhan yang memiliki sakit hati, kepahitan, luka batin, dan lain-lain
  • Memiliki kecenderungan hyperseks (kebiasaan buruk seperti onani dan masturbasi)
  • Anak Tuhan yang malas, tidak berani mencoba, selalu gagal
  • Anak Tuhan yang memiliki phobia-phobia seperti takut kepada ketinggian, takut dengan ayam, ular, dan binatang lain, takut pada tempat gelap, dan lain-lain.
Masih banyak lagi hal-hal negatif lainnya yang dapat sembuh hanya dengan satu kali meditasi. LHO KOK BISA? Ketika pikiran tenang, terdapat keseimbangan didalam tubuh, keseimbangan ini yang akan secara alamiah memulihkan banyak hal yang sifatnya adalah hal-hal kejiwaan. Sebagai contoh..orang yang selalu merasa grogi, malu, takut berbicara didepan umum..hal-hal tersebut selalu ada latar belakangnya..tidak pernah muncul dengan sendirinya tanpa sebab. Orang-orang yang waktu berbicara selalu menyelipkan "e", juga adalah masalah kejiwaan.

  1. Yesaya 30:15 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan
  2. Mazmur 55:7 Pikirku: "Sekiranya aku diberi sayap seperti merpati, aku akan terbang dan mencari tempat yang tenang,
  3. Mazmur 62:6 Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku.
  4. Mazmur 116:7 Kembalilah tenang, hai jiwaku, sebab TUHAN telah berbuat baik kepadamu.
  5. Pengkhotbah 4:6 Segenggam ketenangan lebih baik dari pada dua genggam jerih payah dan usaha menjaring angin.
  6. Ayub 3:26 Aku tidak mendapat ketenangan dan ketenteraman; aku tidak mendapat istirahat, tetapi kegelisahanlah yang timbul."
  7. Yesaya 32:17 Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya.
  8. Matius 11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
  9. I Tesalonika 4:11 Dan anggaplah sebagai suatu kehormatan untuk hidup tenang, untuk mengurus persoalan-persoalan sendiri dan bekerja dengan tangan, seperti yang telah kami pesankan kepadamu,
  10. Yakobus 1:8 Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.
  11. I Petrus 4:7 Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.
  12. II Tesalonika 3:12 Orang-orang yang demikian kami peringati dan nasihati dalam Tuhan Yesus Kristus, supaya mereka tetap tenang melakukan pekerjaannya dan dengan demikian makan makanannya sendiri.