19 December 2012

Selamat Natal + Banyak Senang + Sukacita



Ada beberapa aktivitas natal [pribadi] yang saya lakukan menjelang Natal 25 Desember 2012 ini, semoga menjadi cerita lucu + unik atau bahkan sama sekali tidak memiliki kesan :-) Saya sempat menghimpun beberapa lagu-lagu natal yang mungkin mencerminkan suasana-hati saya, walaupun saya yakin LAGU ini tidak akan pernah mampu meng-expresikan suasana hati saya menjelang peringatan hari kelahiran Tuhan Yesus Kristus, namun saya yakin para pencipta bermaksud menyampaikan pesan natal untuk tetap menciptakan dan mempertahankan damai-dibumi bagi seluruh mahluk hidup yang merupakan ciptaanNya [tanpa terkecuali].
Natal kali ini berbeda dengan natal yang pernah terjadi 25 Desember 2011 lalu, ada kegembiraan, senyum & ketawa yang bisa tercipta pada sebuah rumah kecil, nyaman dan berbahagia di Asembaris Raya [Tebet] walaupun di tahun ini kita bisa tetap menyambut Natal dengan gembira dan bersuka-cita, namun suasananya sudah berbeda dan memang KehendakNya.
Tahun ini ada yang tidak biasa saya lakukan tetapi saya lakukan, di era 3G sekarang ini banyak orang mengirim ucapan selamat natal melalui email, sms atau melalui jaringan sosial lainnya, tapi tahun ini saya menyempatkan membeli sebuah pohon-natal-mini yang terbuat dari kardus – entah gagasan apa, siang itu 18 Desember 2012, Enrico Halim yang akrab saya panggil Pak Halim, memberikan hadiah berupa 3 [tiga] buah pohon-natal-mini-kardus, yang menurut saya memiliki keunikan tersendiri ketika saya melihatnya, dan langsung saya meminta Pak Halim untuk menuliskan [dengan tulisan tangannya] untuk ke-tiga anak-anak saya diatas pohon-natal-mini ini. 

Karena unik, saya tertarik untuk membeli pohon ini untuk saya kirimkan kepada teman-teman, sahabat, dan juga kolega [RGS+Mitra] yang merayakan Natal di tahun ini. Apa sih uniknya pohon ini [1] Terbuat dari kardus | [2] Bisa disusun seperti knock-down, bisa dilepas pasang & dimasukan amplop | [3] Dibuat dalam media yang kecil, dan di-desain secara sederhana, namun langsung mencerminkan adanya makna Natal dalam hati kita.
Dalam sudut pandang yang lain, saya sendiri mengkritik ucapan hari raya yang sering kita kirimkan secara massal melalui sms, email atau jaringan sosial, sehingga terkesan tak ada kesungguhan hati kita untuk mengucakan selamat-hari-raya kepada sesama-kita, karena semua ucapan terkirim masal, tanpa ekepresi [rasa], dan sangat terkesan ‘dingin atau hampa’. Dengan keinginan untuk memperbaiki fenomena ini, saya terbesit untuk mengirimkan kartu-kartu natal kepada satu orang yang sangat saya cintai [pemikiran ini terbesit begitu saja] tapi isinya bukan kartu natal, melainkan pohon-natal-mini yang tersimpan di sebuah amplop [yang sederhana]. Akhirnya sejak 19 Desember 2012 bisa  kirim ke teman, sahabat dan kolega yang merayakan natal, biarlah pohon-natal-mini ini merupakan simbol pesan dari saya agar Natal mengingatkan kita akan adanya Kelahiran Yesus Kristus, suka-cita, kedamaian, cinta-kasih ada dan terus tumbuh diantara kita dari tahun-ketahun. Belum sampai 1 tahun dari Natal tahun lalu, saya masih merayakan dan mengucapkan natal kepada orang yang saya cintai, dan saat ini saya sadar karena tidak bisa mengirimkan pohon-natal-mini ini kepada orang yang saya sayangi. Selamat menyambut Natal + Banyak senang + sukacita + damai sejahtera di hati kita semua.





10 December 2012

Babtipsan [GKIS-25 November 2012]

Babtipsan : mengekspresikan diri kepada publik bahwa kita ini adalah milik Kristus. Ekspresi ini berupa tindakan [kepada publik] atas Iman, yang dapat dilakukan dalam berbagai macam bentuk. Seorang anak dibabtis karena anugerah Allah yang di-ekspresikan oleh keluarganya [orang-tuanya]. Kisah Para Rasul 2 : 39. Babtisan itu berdasarkan perjanjian kepada Allah - berupa janji!. Akal budi pemikiran, tidak boleh menjadi syarat agar orang itu dibaptis.

1.       Baptis menjadi tanda keluar / dimeteraikan. Kita mati bersama Kristus dan kita bangkit menjadi milik Kristus [Roma 6]. Baptisan merupakan meterai / tanda, bahwa saya Milik Allah secara publik [kepada umum].

2.       Baptisan merupakan sebuah proklamasi publik, bukan cuma sekedar ritual gereja atau ntuk memenuhi aktivitas gereja.

3.       Baptisan merupakan tanda bahwa kita adalah anggota Gereja

Baptisan Roh.

1.       Gereja tertentu membedakan baptisan air dan baptisan Roh. Baptisan Roh manifestasinya adalah bahasa Roh

2.       Kita menolak [GKI] Kis. Rasul 2, sebab baptisan air dilakukan dalam nama Bapak, Anak & Roh Kudus [Matius 28 : 19 | 1 Koritus 12 : 13]

Jadi bahasa Roh dalam Alakitab [yang dimaksud adalah] bahasa asing. Bahasa roh tidak spektakuler / expresif, namun yang dipenuhi oleh bahasa roh kudus pertama [dalam] alkitab ada di Keluaran 31 : 1-3, yang bernama Besalia, dibawah / dipimpin oleh bayangan Allah, dia adalah tukang yang penuh tanggung-jawab dengan ketaatan kepada Allah, dibawah tuntunan Allah / dibawah Roh Allah. Kita dibaptis dalam nama Bapak, Anak dan Roh Kudus [Tritunggal dan bukan Terpisah].

Cara pembaptisan yang kita lakukan hanyalah dipercik. Baptis / baptiso artinya membersihkan, membawa obyek ke dalam air, membawa air kepada obyek [percik]. Membawa air kepada objek merupakan pilihan GKI, adalah untuk membersihkan, tetapi dengan cara yang ke-3 yaitu hanya melakukan percikan.

3.       Tidak ada ayat manapun yang menjelaskan babtisan adalah melalui selam

4.       Kasus Baptisan Yesus [Markus 1 : 9-10], baptisan sida-sida [Kis. 8 : 36-39], baptisan Yohanes [1 Yoh. 1 : 25] Nubuat PL tentang baptisan yang dillakukan Mesias, Elia atau Nabi [Yehezkiel 44 : 3, Yehezkiel 36 : 25-27. Pencurahan air dari atas ke bawah, 2/ Roh Kudus bekerja 3/ memperbaharui.

Catatan ibadah GKI-S tanggal 25 November 2012 – mohon maaf kalau catatan ga lengkap atau ayat alkitab tercantum tidak sempurna, karena saya hanya mencatat dari Kotbah Pendeta, dan saya bukan pendeta, yang hanya ingin sharing catatan pribadi Kristiani yang saya percaya.

13 February 2012

Komitmen Pernikahan


Komitmen berarti perjanjian untuk melakukan sesuatu yang melibatkan semua aspek kehidupan dalam pernikahan seumur hidup secara bersama-sama dan saling terikat satu dengan yang yang lainnya.
Menurut Elizabeth Achtemeier, pernikahan Kristiani seharusnya mempunyai komitmen dalam enam hal sbb:
1.     Komitmen secara total. Artinya pasangan suami-isteri menyerahkan diri secara menyeluruh dalam hubungan pernikahan sehingga apapun yang terjadi, pasangan ini berkomitmen mempertahankan keutuhan pernikahan mereka. Dedikasi secara total berarti,"aku akan tetap bersamamu, bila terjadi hal-hal yang tidak menguntungkan. Prinsip komitmen ini: Saya dapat melaksanakan semua ini dengan bantuan Kristus yang selalu menyertai kita berdua.
2.     Komitmen untuk menerima. Dimana suami-isteri mau menerima pasangannya secara utuh, termasuk semua kelebihan dan keburukannya. Pasangan kita tidak harus menyerupai kita. Pasangan kita adalah image of God yang unik dan tidak pernah sama dengan kita. Pasangan kita punya hak untuk berbeda dengan kita kita dan harus dihargai.
3.     Komitmen secara eksklusif. Suami isteri tidak boleh dibagi dengan orang lain, tidak boleh ada campur tangan dari pihak ketiga. Dalam hal ini Tuhan memerintahkan  suami isteri tidak terlibat dengan perzinahan (roma 1:26-27 dan Keluaran20:14). Dalam komitmen ini pasangan bersatu dalam satu tubuh, jiwa, pikiran dan roh
4.     Komitmen yang terus-menerus. Menyadari bahwa mereka sudah satu daging. Seiring dengan bertambahnya tanggungjawab untuk anak-anak dan banyaknya kegiatan mungkin akan membuat komitmen jadi kendor atau berkurang. Karena itu dibutuhkan komitmen yang terus menerus diperbaharui mengacu kepada kasih Kristus yang selalu setia, sekalipun kita mungkin berubah-ubah. Dia tetap setia mengasihi kita.
5.     Komitmen yang bertumbuh. Suatu komitmen yang berkembang seiring dengan tingkat kematangan rohani pasangan tersebut. Saling memperhatikan pasangannya, peka terhadap pasangannya, mau berkorban dan menjaga harga dirinya sendiri. Ada waktu khusus untuk berbagi rasa.
6.     Komitmen yang berpengharapan. Komitmen yang tidak pernah putus harapan dengan cara memberikan diri sendiri kepada pasangan kita dalam kasih seperti Kristus sendiri memberi diriNya sehingga kita dapat berpengharapan. Komitmen ini diperlukan agar pasangan ketika menghadapi kesulitan,tetap saling memberi semangat dan berharap pada Kristus.
Dengan komitmen diatas, diharapkan pernikahan akan mampu melewati setiap badai yang menerpa. Wals ; sumber sahabat-kristen@yahoogroups.com - Januari 2012

10 January 2012

Index Artikel Gereja 2011-2012

  1. GKI-S 9 Desember 2012 : Teologi Kemakmuran : Hidup antara Berkat dan Kutuk
  2. GKI-S, 2 Desember 2012 : Consumers or Communers ? [antara ke gereja atau 'menggereja'] 
  3. GKI-S 25 November 2012 : Anggota Gereja | Fungsi dan Tugas Anggota Jemaat GKI
  4. GKI-S - 26 Agustus 2012 : Berbagi
  5. GKI-S 12 Agustus 2012 : Keserakahan
  6. GKI-S 5 Agustus 2012 : Menjadi Saluran Berkat 
  7. GKI-S 15 Juli 2012 : Bursa Musik [Pelayan, Juragan atau Politikus?]
  8. GKI-S 8 Juli 2012 : Musik dan Kehidupan Kita
  9. GKI-Ngupasan 1 Juli 2012 : Imam Yang Memulihkan
  10. GKI-S 17 Juni 2012 : Satu-Satunya Jalan
  11. GKI-S 10 Juni 2012 : Yesus Kristus atau Kristus Yesus? [Bagian 2]
  12. GKI-S 13 Mei 2012 : Dikuduskan Supaya Berbuah
  13. GKI-S 15 Mei 2012 : Kebangkitan Dan Amanat Agung Kristus : Menghayati Yohanes 20:19-23
  14. GKI-S 6 Mei 2012 : Api yang berkobar-kobar
  15.  GKI-S 8 April 2012 :  Kebangkitannya Menyingkap Integritas Allah Dalam Wajah Kemanusiaan : Gereja Melawan Korupsi
  16. GKI-S 1 April 2012 : Menapaki Jalan Penderitaan 
  17. GKI-S 25 Maret 2012 : Kasih Yang Membangun Komitmen
  18. GKIS 18 Maret 2012 : Kasih yang membangun Tanggung Jawab 
  19. GKI-C 4 Maret 2012 : Perjalanan Penderitaan
  20. GKI-S 15 Januari 2012 : Liturgi Minggu GKI Berhimpun, Bagian Pertama : Berhimpun
  21. GKI-S 8 Januari 2012 : Liturgi Perjamuan Kudus GKI
  22. GKI-C 1 Januari 2012 : Doa Awal Tahun
  23. GKIS-25 Desember 2011 : Pesta Natal Adalah Pesta Allah
  24. GKIS 6 November 2011 : Gereja dan Keluarga
  25. GKIS 30 Oktober 2011 : Nemo Dat Quod non Habet 
  26. GKIS - 9 Oktober 2011 : Kunci Usbu