Komitmen berarti perjanjian untuk
melakukan sesuatu yang melibatkan semua aspek kehidupan dalam pernikahan seumur
hidup secara bersama-sama dan saling terikat satu dengan yang yang lainnya.
Menurut Elizabeth Achtemeier,
pernikahan Kristiani seharusnya mempunyai komitmen dalam enam hal sbb:
1.
Komitmen secara total. Artinya pasangan
suami-isteri menyerahkan diri secara menyeluruh dalam hubungan pernikahan
sehingga apapun yang terjadi, pasangan ini berkomitmen mempertahankan keutuhan
pernikahan mereka. Dedikasi secara total berarti,"aku akan tetap
bersamamu, bila terjadi hal-hal yang tidak menguntungkan. Prinsip komitmen ini:
Saya dapat melaksanakan semua ini dengan bantuan Kristus yang selalu menyertai
kita berdua.
2.
Komitmen untuk menerima. Dimana suami-isteri mau
menerima pasangannya secara utuh, termasuk semua kelebihan dan keburukannya.
Pasangan kita tidak harus menyerupai kita. Pasangan kita adalah image of God
yang unik dan tidak pernah sama dengan kita. Pasangan kita punya hak untuk
berbeda dengan kita kita dan harus dihargai.
3.
Komitmen secara eksklusif. Suami isteri tidak
boleh dibagi dengan orang lain, tidak boleh ada campur tangan dari pihak
ketiga. Dalam hal ini Tuhan memerintahkan
suami isteri tidak terlibat dengan perzinahan (roma 1:26-27 dan
Keluaran20:14). Dalam komitmen ini pasangan bersatu dalam satu tubuh, jiwa, pikiran
dan roh
4.
Komitmen yang terus-menerus. Menyadari bahwa
mereka sudah satu daging. Seiring dengan bertambahnya tanggungjawab untuk
anak-anak dan banyaknya kegiatan mungkin akan membuat komitmen jadi kendor atau
berkurang. Karena itu dibutuhkan komitmen yang terus menerus diperbaharui
mengacu kepada kasih Kristus yang selalu setia, sekalipun kita mungkin
berubah-ubah. Dia tetap setia mengasihi kita.
5.
Komitmen yang bertumbuh. Suatu komitmen yang
berkembang seiring dengan tingkat kematangan rohani pasangan tersebut. Saling
memperhatikan pasangannya, peka terhadap pasangannya, mau berkorban dan menjaga
harga dirinya sendiri. Ada waktu khusus untuk berbagi rasa.
6.
Komitmen yang berpengharapan. Komitmen yang
tidak pernah putus harapan dengan cara memberikan diri sendiri kepada pasangan
kita dalam kasih seperti Kristus sendiri memberi diriNya sehingga kita dapat
berpengharapan. Komitmen ini diperlukan agar pasangan ketika menghadapi
kesulitan,tetap saling memberi semangat dan berharap pada Kristus.
Dengan komitmen diatas, diharapkan
pernikahan akan mampu melewati setiap badai yang menerpa. Wals ; sumber
sahabat-kristen@yahoogroups.com - Januari 2012