14 July 2013

GKI.S 14Juli2013 : Firman Dalam Kehidupan

Wiliam Marsden 1734 - 1836 pengamat tradisi dan budaya batak / sumatera utara. Tadisi tarombo biasa dimulai diantara orang batak. Persaudaraan yang kuat adalah tunggu batu yang menopang kehidupan. Ada 3 tunggu batu ini mesti dalam kedudukan yang kokoh, sama2 menyokong, atau dalihan natolu (3 batu) dongan
1. tubu / dongan sabutuha
2. Hula2 yaitu mereka yang semarga dengan ibu kita
3. Boru dari saudara2 perempuan dari bapak kita.
Tiga tunggu batu itu sama2 menopang kehidupan, sama rendah dan tinggi, sehingga tercipta persaudaraan yang rukun.

Mazmur 33 pentingnya persaudaraan.

Abraham tau pentingnya kemungkinan perpecahan dengan Lot, tapi Abraham justru mempersilahkan kepada Lot kemana mereka akan tinggal. Karena Abraham menghindari perselisihan karena wilayah tanah (karena anak buah mereka sudah berselisih karena perebutan tanah peternakan), justru Abraham sebagai orang yang lebih tua secara bijaksana mengalah / rendah hati kepada Lot.
Abraham dan Lot keduanya tidak tau akan bencana sodom dan gomorah, Lot memilih Lembah Yordan, bahkan Abraham tersungkur kepada Tuhan memohon keselamatan bagi Lot ketika mengetahui rencana Tuhan. Tuhan menegaskan masing2 menuntut kita untuk merendahkan diri untuk saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Persaudaraan diantara kita akan semakin terbangun kuat jika kita saling membina persaudaraan diantara kita. Setiap potensi yang memecah persaudaraan akan teratasi karena Kasih Kritus.

Di dalam Kristus kita memang dimungkinkan ribut, namun pada akhirnya Rukun / tetap rukun. Jadi karena kasih Allah maka kita boleh bersaudara, saling menopang, saling rukun. Bukan lari kepada kehidupan individualisme, harus saling menopang, saling mengikat. Seperti pelepah pisah saling mengikat, seperti keladi saling menyokong di tepi jurang.

18:58:01
Sun, Jul 14, 2013
rgs-m