04 August 2013

4 Agustus 2013 | GKI.S : Melaksanakan Misi Allah Untuk Menyatakan Kabar Baik

Yesus tidak anti dengan orang2 kusta, Yesus memandang kepada mereka pergilah menghadap Imam. Ketika mereka pergi ke Imam, maka secara logika mereka memiliki keyakinan Tuhan Yesus akan menyembuhkan / mentahirkan mereka. Yang 9 lanjut pergi ke Imam, dan hanya 1 orang samaria yang kembali kepada Yesus dan mengucap syukur kepada Yesus. Yang lain hanya mengutamakan kepada Imam. Sanksi orang kusta Imamat 14.
Faktor kedua mereka 9 orang menganggap tidak perlu mengucapkan Terimakasih kepada Yesus, padahal tidak demikian. Disini kembali dan mengucapkan syukur kepada Yesus merupakan Prioritas! Orang samaria yang kembali kepada Yesus, ia mendapatkan keselamatan Iman secara utuh dan sempurna kepada Tuhan. Tuhan lebih penting kepada Imam (manusia).

Yesus memiliki sosok pembawa kabar baik, dimana Yesus adalah kabar baik itu sendiri. Kabar baik menyegarkan tulang. Yesaya 52 : 7.


Yang utama dilakukan adalah mengucap syukur kepada Tuhan Yesus, orang samaria mengucap syukur kepada Tuhan, walau dia sadar tak pantas menerimanya, tapi Yesus memberikan segalanya kepada dia yang sakit kusta. Dosa membawa kebinasaan, tapi karena Yesus sang pembawa kabar baik itu, maka dosa kita diputihkan. Semua yang kita miliki adalah karena kasih karunianya. Kalau bukan karena Yesus kita sudah tidak selamat atau binasa, selaga keselamatan yang kita peroleh, bukan karena usaha kita, semua itu karena anugerah Tuhan yang diberikan kepada kita. Demikian juga Tuhan menghendaki kita menjadi pembawa kabar baik kepada seluruh umat manusia di dunia.

Sun, Aug 4, 2013
19:40:50
rgs-h